“ In the end only three things matter: how much you loved, how gently you lived, and how gracefully you let go of things not meant for you. ” ― Anonymous
Buku ini membuktikan bahwa regenerasi cerpenis di Indonesia berlangsung secara terus-menerus dan simultan. Karya-karya para cerpenis kawakan seperti Gerson Poyk, Putu Wijaya, Budi Darma, Arswendo Atmowiloto, Gde Aryantha Soetama, dan F Rahardi, bersanding
Tujuh belas cerpen dalam buku Palajaran Mengarang ini patut membuat membuat kita bersorak. Sebab, dibandingkan dengan pilihan tahun sebelumnya, pilihan kali ini lebih kaya, lebih beragam, lebih cerdas... (Nirwan Dewanto)Semua cerpen dalam Pelajaran Mengar
Fakta bahwa cerpen mendominasi sastra Indonesia makin tidak dapat dielakkan. Kedudukan cerpen semakin kuat, antara lain karena cerpen dan koran saling bergandeng tangan. Dua puluh cerpen dalam buku ini dipilih dari ratusan cerpen di sekian banyak koran se
Daftar Cerpen:01. Jujur Prananto – Kado Istimewa02. Hudri Hamdi – Petaka Kampar03. Ahmad Tohari – Penipu Yang Keempat04. Jujur Prananto – Nurjanah05. Umar Kayam – Ke Solo, Ke Njati06. Ratna Indraswari Ibrahim – Perempuan Itu Cantik07. Santyari