“ Just as there is no loss of basic energy in the universe, so no thought or action is without its effects, present or ultimate, seen or unseen, felt or unfelt. ” ― Norman Cousins
Ia selalu suka duduk di hadapan cermin. Cermin besar yang sengaja dibelikan ibunya semasa kecil. Di dalam cermin itu, ia seolah bisa melihat dunia. Bukan dunia seperti tempat yang dipijaknya kini, melainkan sebuah tempat yang berbeda. Dan, lama-kelamaan i
The Coffee Shop Chronicles dimulai dari sepucuk surat pendek dari seorang pengagum kepada Tuan Arsitek yang ditulis oleh @firah_39. Surat yang membuat sebuah flashfict balasan dikarang untuk menanggapi surat tersebut oleh @adit_adit. Selanjutnya, beberapa
Sebagai penghormatan terhadap Seno Gumira Ajidarma, Perkara Mengirim Senja mewujud dalam rangkaian lima belas cerita karya empat belas pengarang dengan berbagai latar belakang dan gaya penulisan. Cerita-cerita ini merupakan penafsirulangan karya SGA yang
Mungkin aku dibutakan oleh cinta, sebab akalku dikacaukan olehmu. Seberapa banyak pun aku meminta, kau takkan memilihku. Ini yang kau sebut cinta?Menunggumu bukan pilihan.Izinkan aku meninggalkanmu, dengan serpihan hati yang tersisa.Dan jika ternyata dia
Apa yang tebersit dalam hatimu, saat kaki sudah menjejak di masa sekarang, tetapi sebuah ingin masih tertinggal di masa lalu? Kau mungkin berharap semesta mengulang jika.Apa yang memenuhi harapmu saat melihat esok masih terlalu gulita dan gelap tak mampu
“Jika karpet itu berganti lima kali, aku akan menjumpaimu di tempat dua ular saling berlilitan pada tongkatnya, saat Proklamasi dibacakan.”Siapa yang peduli dengan karpet tua depan lift di Perpustakaan Nasional, apalagi tentang kapan bergantinya? Mung
Merindukanmu adalah satu-satunya kata yang dapat menggambarkan rasa ini. Dan semuanya dimulai sejak aku kehilanganmu.Ketika waktu membawakan pilihan-pilihan lain untukku, langkahku masih terbelit oleh ingatan tentangmu. Kasih sayang yang seluruhnya milikk
Ini adalah cerita Marko, cowok broken home yang sedang membenci dunia.MARKO:Gue nggak pernah ngerti sama orang-orang yang eksis di sosial, apalagi yang sampai posting-posting video di YouTube. Buat gue, mereka itu egois dan narsis, cuma mentingin tampang.
Sebagian besar manusia mengambil keputusan berdasarkan emosi, begitu ayahku berkata. Jika semua orang mengambil keputusan berdasarkan logika, tidak akan ada orang yang tertipu.Jadi, aku mempermainkan pikiran teman-temanku dan mengambil uang, bahkan apa pu