Batas akan tetap menjadi batas, saat tak ada yang benar-benar berani menyeberanginya. Seperti halnya kita menamai utara sebagai utara, karena tak ada yang pernah bertanya kenapa.Jarak akan tetap menjadi jarak, saat tak ada yang memulai langkah untuk menyu
“Dekat Bandar Udara Boven Digoel, patung Bung Hatta itu berdiri tegak dengan telunjuk tangan kanannya menuding tanah. Dia seperti ingin mengatakan: ‘Saya pernah di sini!’ Patung itu membelakangi kompleks bangunan lama yang kini menjadi tangsi polisi
Pembaca tersayang,Musim panas di Tokyo selalu memiliki banyak warna. Sefryana Khairil, penulis Sweet Nothings dan Coba Tunjuk Satu Bintang mengajak kita berkeliling negeri sakura bersama dua wartawan bernama Thalia dan Tora.Keduanya dipertemukan oleh sebu
Sejak menjejakkan kaki di Bandara Schiphol, Belanda, dan udara dingin menyambutnya, Kara tak lagi merasa asing. Mungkin, karena ia pun telah lama lupa dengan hangat.Belasan ribu kilometer dari orang-orang tercinta, ia berharap bisa bersembunyi. Dari masa
Terminal, bandara, pelabuhan, stasiun: Tempat persinggahan, keberangkatan, perhentian.Ada banyak kisah tentang pertemuan dan perpisahan. Tentang orang-orang yang menanam kakinya di sana. Mereka yang berbagi luka dan cinta. Tentang rindu yang diam-diam dip
Alangkah banyak cerita yang dapat disampaikan rinai hujan.Kisah tentang kekasih, perjumpaan, kehangatan. Seorang pengelana yang bertemu belahan jiwanya di bandara perhentian yang ramai. Kekasih yang berbagi kehangatan kala hujan deras mengetuk kaca jendel
“Jika karpet itu berganti lima kali, aku akan menjumpaimu di tempat dua ular saling berlilitan pada tongkatnya, saat Proklamasi dibacakan.”Siapa yang peduli dengan karpet tua depan lift di Perpustakaan Nasional, apalagi tentang kapan bergantinya? Mung
Bagi Erika, harapan telah lama menjelma luka. Saat Ayah pergi, meninggalkan ia dan Ibu, Erika tahu, tak boleh lagi menggantung harap-bahkan untuk sekadar menunggu. Ayah tak pernah kembali. Ia buang jauh-jauh cinta dari semua sisi hati.Cinta datang dengan
Hadirnya banyak penulis muda yang memulai performa karya mereka melalui dunia maya, membuat Alberthiene Endah terinspirasi untuk menggandeng mereka bersama-sama membuat kumpulan cerpen ini. Exercise alami yang mereka gugah dari pengalaman menulis di blog